Puisi Chairil Anwar Aku
1 min read
[quote]Chairil Anwar – AKU
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi!
Chairil Anwar, Maret 1943
[/quote]
[quote]
If my time has come
I don’t want anyone to beg
Not even you
I don’t need that sniveling!
I’m but a wild animal
Exiled even from his own group
Even if bullets pierce my skin
I will still enrage and attack
Wounds and poison I’ll take running
Running
Until the pain leaves
And I will care even less
I want to live a thousand more years
[/quote]
Local Project – Chairil Anwar adalah seorang penyair legendaris Indonesia yang juga dikenal dengan nama “Si Binatang Jalang”. Julukan tersebut diambil dari salah satu puisinya yang paling terkenal yaitu, “AKU”.
Puisi Chairil Anwar AKu adalah karya Chairil yang berbahasa Indonesia dan dibuatnya pada tahun 1943. Karya tersebut adalah salah satu karya paling terkenal dari Chairil Anwar dan juga merupakan karya puisi Angkatan ’45 yang paling terkemuka. Puisi Chairil Anwar Aku tersebut secara tidak langsung menyiratkan tentang sikap individualis sekaligus vitalitasnya sebagai seorang penyair.
1 thought on “Puisi Chairil Anwar Aku”